Iklan oleh Google

Flexi, Esia, StarOne, Fren, Smart, atau yang lain ?

Sebuah e-mail dari pengakses Weblog [theGadget!] masuk ke Inbox saya. Rekan yang berdomisili di Jakarta itu menulis: “Saya ingin migrasi total dari GSM ke CDMA. Bagusnya pilih layanan yang mana? Flexi, Esia, StarOne, atau Fren?”

Keempat layanan tersebut menggunakan teknologi CDMA2000 1x. Namun meski teknologinya sama, tapi ada di antaranya yang memiliki lisensi berbeda. Telkom (Flexi), Bakrie Telecom (Esia) dan Indosat (StarOne) memiliki lisensi fixed-wireless access (FWA), sedangkan Mobile-8 (Fren) berlisensi seluler.

Apa bedanya? Lisensi FWA menggunakan penomoran telepon biasa yakni menggunakan kode are misalnya 021 untuk Jakarta, sedangkan seluler mengikuti kaedah penomoran seluler lainnya yakni awalan 08xx. Itu artinya, layanan FWA tidak bisa dibawa-bawa ke luar kota –kecuali sementara mau diganti nomor baru setempat, sedangkan layanan seluler bisa dibawa ke mana-mana sepanjang ada layanan dan jaringannya di situ.

Perbedaan lisensi ini juga berdampak pada tarif. Tarif CDMA FWA relatif murah mengikuti penarifan telepon biasa (fixed-line) (lihat tarif Flexi, Esia, StarOne), sedangkan CDMA seluler mengikuti tarif layanan GSM pada umumnya (lihat tarif Fren) — karena operator harus bayar BHP frekuensi dan lain sebagainya, sementara operator FWA tidak perlu.

Jadi Anda tinggal memilih. Kalau lebih banyak berada di dalam kota, sebaiknya pilih Flexi, Esia atau StarOne. Namun jika Anda sering ke luar kota, misalnya hampir tiap bulan, mungkin Fren lebih tepat untuk Anda.

Saya sendiri saat ini menggunakan Flexi (jatah dari kantor sih), tapi minggu depan mau segera ganti ke Esia. Bukan apa-apa. Bukan karena Esia lebih murah, tapi karena di rumah saya di Pondok Aren (berbatasan dengan Bintaro Jaya Sektor IX) sinyal Flexi sering hilang-hilang timbul.

Kenapa? Secara teknis, Esia yang nangkring di frekuensi 800 Mhz memang jauh lebih kuat sinyalnya dibanding Flexi yang menghuni frekuensi 1900 MHz (yang sebentar lagi juga sudah harus pindah karena frekuensi tersebut adalah jatahnya 3G GSM: W-CDMA/UMTS).

Namun, berbeda dengan rekan yang mengirim e-mail di atas, saya tidak mematikan nomor GSM saya — setidaknya untuk saat ini, tapi lebih sering saya gunakan untuk menerima telepon dan SMS saja. Soalnya nomor ini sudah terlanjur tersebar. [G!]

Tidak ada komentar: